Anak Kucing Yang Mendadak “Pergi”…

Posted: March 8, 2015 in Kucing
Tags: , , ,

Anak Kucing Persia

Kejadian tidak menggembirakan terjadi pada kucing saya sekitar kurang dari jam 06.00 pagi tadi. Memang bukan kucing lokal karena jenisnya persia medium nose dan termasuk warga baru dirumah untuk menmani 2 kucing lokal saya yang beberapa waktu lalu pernah di pasang fotonya dengan pose molor yang naeh2.

Seperti biasa kucing kecil baru suka tidur di bawah meja komputer yang ada keset dari bahan wol tebal. Tiba-tiba saat dia terbangun tau2 sempoyongan jatuh dan sulit berdiri. Saya pikir dia kehilangan keseimbangan gara2 (mungkin) bangunnya dalam kondisi kaget (sepertinya begitu).

Beberapa menit akhirnya kakinya sulit menipang tubuhnya dan terbaring walaupun kucing itu berusaha keras berdiri dan ingin jalan. Biasanya pagi jam segitu pasti mau pup dan pipis. Dalam kondisi yang tak terduga itu saya hanya inisiatif memberikan sedikit minyak telon dan meminumkan satu tetep propolis herbal, karena sempat terlintas dalam pikiran ini virus distemper/panleu.

Sermpat mikirnya banyak banget sih soalnya kalau terkena distemper pasti ada gejala awal yang muncul, padahal kucing kecil warna abu-abu gelap ini sama sekali ngga’ menampakkan gejala seperti yang saya khawatirkan.

Ok lanjut lagi ceritanya, dengan kondisi terbaring (lumpuh) si kucing kecil pup dan pipis. Saya lihat normal2 aja ngga’ seperti panleu yang sempat menghajar 7 kucing saya pada awal tahun lalu hanya dalam waktu seminggu.

Akhirnya saya inisiatif telpon teman saya untuk minta bantuan mengantar ke dokter hewan saat itu. Memang serba tidak terduga juga berulang kali ditelpon baru direspon setelah panggilan ke-4 (ternyata masih molor orangnya)

Kondisi “buntelan wol” kecil makin parah, dia seperti kesakitan sesekali menjerit dengan mulut terbuka lebar. Sempat setres juga karena nunggu teman belum nongol2 juga. Setelah sekitar 10 menitan lebih orang yang saya telpon datang dengan bawa mobil. Langsung saya bawa kucing itu dengan bantal dan diselimuti kain tebal masuk mobil terus ngacir menuju ke dokter hewa yang jaraknya sekitar 2 km-an tanpa bawa sandal alias nyeker doang.

Selama perjalanan juga bikin gregetan karena kondisi kucing makin drop/kritis tapi jalanan lumayan rame karena hari libur. Setelah muter-muter cari jalan pintas pas didepan rumah si dokter akhirnya si kucing kecil yang masih baru beberapa hari jadi warga baru di rumah menghembuskan nafas yang terakhir dengan mulut terbuka dan mata terbuka agak melotot.

Nasib mengatakan lain, dokternya juga di ketok2 ama temen ngga’ ada yang bukain. Karena udah ngga’ tertolong akhirnya puter balik ke rumah sambil bengong berdua selama perjalanan. Sampai di rumah keponakan saya minta bikin lubang buat ngubur jasad kucing imut itu dan saya sterilkan barang-barang seperti kasur kucing, kain yang buat selimut kucing, hingga tempat makan minumnya dengan cara dibakar. Setelah itu lantai dari depan hingga belakang saya pel dan siram dengan desinfektan.

Sampai sekarang masih ada yang mengganjal, apa itu virus distemper/panleu atau bukan ya? Silakan kasih komentar ya jika ada yang pernah mengalami kejadian diatas dan mengetahui penyebabnya

CATATAN: Foto yang saya pasang ketika hari ke-2 di rumah. Diambil waktu siang ketika dia molor sehabis makan. Sedangkan foto ketika sekarat hingga mati sengaja tidak di pasang, cukup untuk kenangan saya pribadi saja bersama puluhan kucing lainnya yang sudah terlebih dulu tiada karena berbagai sebab.

Leave a comment